2016-07-25

[Fiksisme] Dee #9: Aku, Kamu dan Pokemon Go

D

Aku, Kamu dan Pokemon Go

Dee … akhirnya game online yang setengah tahun lalu pernah kita bahas, hari ini rilis di tempatku. Ingat bahasan kita tentang futsal vs basket? Ingat bahasan kita tentang feromon vs pokemon?

Virus ngegame satu itu pun merasuk dalam nadi lalu menyebar dengan sangat cepat serupa sel-sel kanker yang mendapat asupan cokelat atau susu. Iya sih, dulu aku masih blank dengan segala kisah petualanganmu di permainan online, terutama pokemon. Yang aku paham, pokemon adalah salah satu serial filem kartun yang biasa aku pantengin tiap Minggu, yang berjajar dengan kartun lain seperti: Dragon Ball, Crayon Shinchan, Sailor Moon, Inuyasa, Sakura Card Capture, dll. Duh, Dee, jadi ketahuan deh kita lahir di dekade berapa.

Kali ini, kamu selangkah lebih dulu dalam mencicipi Pokemon Go. Tapi jangan salah, kamu donlot game ini masik pakai 'apk' kan? Aku udah di playstore loh. Tadi pagi aja, aku selalu gagal ngedonlot Pokemon Go. Kemungkinan sih semua orang pada donlot game itu via aplikasi resmi. Tapi aku sempat berpikir kalau wi-fi di rumah kurang kenceng. Maklum, sejak ganti kata sandi, wi-fi agak susah disambungkan ke netbook/ lappy. Bahkan wi-fi ikut-ikutan ulahmu yang sering 'hilang dari radar' dan harus ngeset ulang. Untungnya masih ramah di kompy atau HP.

Seharian tadi, aku hanya main sesempatnya aja, masih level cupu, nggak kayak kamu yang walaupun main tipis-tipis di alun-alun kota beberapa jam, malah sudah level 3. 

"Ada lima pokestop di alun-alun," katamu.

Di apartemen sini sempat terdeteksi sih, di club house, lantai basement. Tapi aku lihat udah mulai banyak 'bunga-bunga', yang kata temenku itu penanda stok di pokestopnya mulai habis. Masa sih bisa habis, pikirku.

Entahlah, aku belum nemu serunya main ini. Tapi yang bikin penasaran, tadi aku nyoba melakukan sa'i, berlari-lari kecil antara kamar tidur dan toilet, aku dapet Bulbasaur. Rencananya, besok aku mau main-main ke daerah MK - Prince Edward. Selesai beli barang, kayaknya aku bakal berburu Pokemon. Dari info yang tersebar acak di jejaring sosial, banyak pokestop di sana. Hiks, aku tak bisa membayangkan daerah ini bakal kayak apa. Atau … tiba-tiba populasi generasi menunduk jadi meningkat lalu menguasai planet bumi? Dan sepertinya, hal itu akan segera terjadi. Tunggu saja di sekilas berita.

"Kamu tim apa? Aku tim biru. Nanti kalo main ke sini, kita ke Gym, bareng-bareng berkelahi menguasai dunia."

Ah, Dee. Sudah kubilang aku masih level cupu. Ih, kamu. Apa itu Pokemon Go aja aku nggak paham. Iya, aku hanya ngerti kalo ini adalah game yang dulu kamu mainin di nintendo bareng Adek. Nah, sama Niantic dikembangkan dengan memadukan antara dunia game dengan dunia nyata. Apa kamu bilang? AR? Apa itu?

"Augmented Reality, realitas tambahan di HP. Sebenarnya di dunia nyata nggak ada tapi seolah-olah ada tapi dilihat dari HPmu. Kalo yang biasa aku mainin kan cuma duduk manis. Kalo yang ini, aku harus keluar rumah. Nyari pokemonnya pakai GPS. Jadi, selain ga ramah di baterai juga bikin boros di kuota internet."

Lalu kamu menjelaskan gambaran singkat tentang game ini, mulai dari Pokemon (pocket monster/ monster saku), pokestop (tempat penting), pokeball (bola yang dilempar ke pokemon lalu pokemon 'terhisap' di bola itu), gym (tempat bertanding pokemon), dan tentu saja icon Pikachu. Lalu kamu menyebutkan pembagian tim Pokemon Go ada tiga: merah, biru dan kuning. Tim paling banyak sih biru tapi hal ini bakal susah berebut Pokemon unik soalnya banyak saingannya. Lalu ada candy buat makanan pokemon biar upgrade power dan telur buat ditetaskan, yang siapa tahu itu adalah pokemon unik. Ah, belum lagi nama-nama monster yang aneh dan susah diinget. Tambah berdenyut nih kepalaku.

"Pentium dua sih, kamu."

Duh, meski aku pentium dua tapi nggak lebih dudul daripada kelakuan ngetes kesaktian anti setrum kayak kamu. Iya, kamu, orang yang nancepin testpen ke socket. Jempolnya mateng, kan? Gosong 'kan? Tapi lumayan sih bisa naik mobil gratis, mobil ambulan tapi. 

Tau nggak, Dee, aku sebenarnya bukan belum nemu serunya tapi belum nemu kamu yang ngajarin aku main. Hikz. Ntar ya, kita pasti beradu (di Gym).

**
My Pokemon Go: Day 1, level cupu

0 comments:

Post a Comment