Pages - Menu

2015-01-24

[Curcol] Stylish, Gembritis Nan Burjois

Stylish, Gembritis Nan Burjois

Ah kawan, meski hidup kita di Hong Kong ini ‘hanya’ sebagai kawulo alit, namun kita tidak memungkiri bahwasanya Hong Kong memberi sumber hidup dengan gaji alias penghasilan kita tiap bulan. Hong Kong juga mengajarkan kita bagaimana kerasnya perjuangan dalam persaingan hidup. Terlebih era teknologi informasi melesat cepat.

Info yang dibalut dengan berbagai kemudahan, kecepatan, efisiensi dan ruang tanpa batas di belahan bumi manapun bisa kita akses saat ini, detik ini juga, hanya dengan bantuan ‘sinyal’ satelit yang melayang-layang di angkasa sana. Dan … gaya hidup konsumtif nan hedonis adalah serangkaian efek negatif dari kemajuan jaman lantaran keakurasian informasi tidaklah bisa dipertanggung jawabkan. Oleh karenanya, hanya kita sendiri yang mampu membentengi diri dari pengaruh yang jelek-jelek itu dengan menambah kemampuan menyaring/filter terhadap informasi yang kita dapat.

Hedonis memang dekat dengan kebebasan tanpa batas, hura-hura dan semau gue. Salah satu cara menunjukkan prestis sebagai bentuk pengkultusan gaya hidup hedon ini adalah dengan menunjukkan dengan kasat mata dengan pencitraan diri bak model yang memamerkan kostum yang up to date dan stylish.

Agar dipandang memiliki derajad satu tingkat lebih tinggi di antara teman-temannya, kawan kita yang ngantor di Kowloon ini pun ikut-ikutan bermimikri kemudian mbungloni lalu nlusungi. Setelah menyelesaikan ‘hutang’ 7 bulan kepada agency, gadis desa yang hitam manis ini bermetamorfosis menjadi sosok geulis nan stylish.

Rok mini super seksi adalah salah satu kostum terkaporitnya (maksudnya: terfavoritnya). Meski begitu, kaki-kaki jenjangnya memang mendukung dengan kecenderungan gaya busananya. Tidak ada tato bekas knalpot atau tato korengan ‘satus…  seket… slawe… gober’ yang tergambar di betis indahnya yang mulus. Terlebih, olahraga ekstrem yang sering dia tirukan dari chanel yucup adalah olahraga squad.

Lalu, jangan lupa perhatikan aksen berikut mimik wajahnya ketika mengucapkan lafal bahasa Inggris. Ia akan mengingatkan kita pada aksen bule Eropah. Aksen Inggrisnya memang bagus. Emang sih, dulu ia sempat bermimpi mengembara di benuanya ‘Koala’ sambil angon kanguru dan memanen buah kiwi di Ostrali. Padahal Ostrali dan Eropah mah jauh kalesss. E tapi … gak papa dong, yang namanya penampilan harus selalu stylish. Namun saya hanya ingin memeringatkan, Anda jangan sekali-kali terbelalak apalagi ngakak manakala mengobok-ngobok isi tas liburnya.

Setelah banyaknya kata –is di atas, ada satu –is lagi yang ingin penulis tambahkan. Burjois, bukan borjuis. Borjuis adalah gambaran sosok yang kaya raya alias sugih mblegadhu yang harta karunnya tidak habis dimakan anak cucu hingga generasi ke-7. Dan bila kita temui di jaman Gadget ini seorang borjuis yang tidak lagi kayah rayah, mungkin saja si borjuis tadi adalah generasi ke delapan _ hartanya sudah dihabiskan 7 generasi sebelumnya . Lalu, apakah burjois itu?

Burjois itu adalah penganut aliran pecinta burjo alias bubur kacang ijo. Dan Minggu itu ia mengelurkan jimat berupa satu rantang penuh berisi burjo dari dalam tasnya, tas seorang gadis manis yang stylish dan gembritis. Aduh mama sayangeee, beta mana tahannnn.

Dasar cewek Burjois!

Sinna Hermanto/ Apakabarplus edisi awal Desember 2014

No comments:

Post a Comment